Hutong, dalam bahasa China ditulis 胡同, yang berarti gang atau jalan dalam bahasa Indonesia. Gang atau jalan yang dimaksud merupakan wilayah melancong, disisi jalan terdapat pertokoan atau restorant yang berjejer. Di China utara, khususnya Beijing, terdapat beberapa hutong yang terkenal dan banyak dikunjungi oleh turis manca negara, salah satunya Shichahai, 什刹海 (dibaca: shi-cha-hai).
Hal menarik dari Shichahai adalah danau yang terletak di dalamnya, danau tersebut dibagi menjadi dua bagian; Qianhai, 前海, laut depan dan Houhai, 后海, laut belakang.Seperti layaknya di Vanish, Italia, terdapat fasilitas perahu yang dapat disewa untuk menyusuri danau ini.
Selain perahu, fasilitas lainnya terdapat becak khas China. Perbedaan becak Indonesia dan China dilihat dari tempat pengemudinya, bacak Indonesia dikemudikan dari belakang, sedangkan becak China dikemudikan dari depan. Becak ini bisa mengajak kita berkeliling Shachahai yang luas, para pengendaranya pun mahir dalam memberikan informasi mengenai wilayah hutong tersebut, terutama tempat makanan yang patut dicoba. Sayangnya kebanyakan pengemudi ini adalah orang China asli, sehingga hanya menjelaskan dalam bahasa China.
Naik becak dengan teman baru dari Korea :D
Di Shachahai juga terdapat beberapa rumah khas Beijing yang terbilang sudah langka, disebut siheyuan, 四合院 (dibaca: si-he-yuan). Siheyuan berbentuk persegi, bagian pinggir dibuat bangunan, sedangkan dibagian tengah dibuat terbuka sebagai halaman. Rumah jenis ini ditinggali oleh satu keluarga besar, yaitu nenek-kakek, bibi-paman.
Halaman tengah siheyuan
Pertokoan di Shachahai terbilang unik, sehingga cocok sebagai tempat untuk berjalan-jalan dan menghabiskan akhir pekan, jangan lupa untuk mencicipi makanan atau jajanan khas China yang dijual disini. Favorite saya adalah Qianbing, 前饼, semacam crapes dengan isi telur, lobak kering, sayuran dan krupuk khas-nya.
Houhai dan sovenir khas putri China
Di Shachahai juga terdapat sebuah cabang Starbucks yang bangunannya di desain serupa bangunan khas China. Jika beruntung, kamu bisa menemukan tumbler versi China disini, karna di Indonesia sudah sangat jarang lho.
No comments:
Post a Comment